Edukasi masyarakat akan peran penting sektor pertanian terutama sekali menyangkut pertanian organik harus giat terus dilakukan karena terkait soal ketersediaan bahan pangan yang sehat.
Pertanian organik adalah metode budidaya tanaman organik yang menyelaraskan kehidupan dengan alam dengan tujuan mengurangi atau bahkan menghilangkan pupuk kimia sintetis agar bumi Indonesia tetap dapat menghasilkan bahan pangan berkualitas tinggi.
Untuk mencapai tujuan ini, para penggiat pertanian organik dapat mendorong masyarakat untuk kembali menerapkan metode mereka.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pertanian organik:
Penyuluhan lapangan
Cara pertama adalah dengan memulai penyuluhan dari awal. Penggiat pertanian organik dapat dengan bebas mengajukan proposal kerja sama dengan institusi pendidikan. Bahkan di tingkat TK, Anda dapat memulainya.
Model dan metode penyuluhan tentu saja disesuaikan dengan audiens yang dituju. Untuk membuat siswa tertarik untuk menyimak penjelasan, harus disertai dengan video atau animasi yang menarik.
Praktik secara langsung
Cara yang kedua adalah melakukan praktik langsung di kebun. Anak sekolah biasanya menyukai kunjungan ke kebun. Pada bagian praktik langsung ini, kita dapat belajar banyak hal soal proses pertanian organik.
a. Praktik pembuatan pestisida dan pupuk organik
Apabila pupuk dan pupuk kimia sintetis digunakan secara berkala, mereka akan meninggalkan sisa yang mencemari lingkungan dan membunuh mikroorganisme dalam tanah. Jika mikroorganisme mati, tanah menjadi kurang subur dan lebih rentan terhadap kerusakan.
Masa depan pertanian Indonesia pasti akan lebih baik jika calon petani organik di masa depan tahu cara menyuburkan tanah tanpa membunuh mikroorganisme. Untuk alasan ini, sangat penting untuk melakukan praktik pembuatan keduanya secara langsung.
Anda dapat mengajarkan anak sekolah ini membuat POC sederhana seperti air cuci beras POC, mengompos sisa makanan rumah tangga dan lingkungan, atau membuat pestisida dari kulit bawang sendiri.
Praktik langsung ini akan seru dan pasti akan meninggalkan ingatan abadi bagi anak-anak. Semua kegiatan yang dilakukan dengan teman pasti akan tertanam dalam ingatan mereka pada titik tertentu.
b. Praktik Budidaya
Anak-anak dapat diminta untuk menanam bibit setelah pupuk dan pestisida selesai. Dengan bantuan instruktur dan guru pendamping, siapa pun dapat mulai menanam. Pastikan bahwa prosedur ini cukup untuk membuat anak tertarik pada pertanian organik.
Selain itu, dalam kasus di mana panitia menyediakan papan nama dengan nama masing-masing anak. Setelah anak menanam bibit, papan nama dapat ditancapkan. Bahkan anak akan senang jika proses sempurna dan pindah tanam sempurna.
c. Praktek untuk menanam
Setelah praktik menanam selesai, komite dapat melanjutkan proses pendidikan masyarakat dengan mengajarkan orang bagaimana memanen. Tahap ini sangat menyenangkan karena anak-anak diajarkan bagaimana memetik yang baik selain belajar memilih bahan pangan siap panen. lebih-lebih jika dia memanen buah-buahan yang dapat dimakan langsung di tempat.
d. Praktik Proses Pengolahan
Untuk anak yang sedikit lebih besar, pengolahan makanan dapat dilanjutkan untuk anak-anak yang sedikit lebih besar. Pengolahan dapat disesuaikan dengan menu yang diinginkan, seperti burger atau kebab yang mudah dibuat oleh anak-anak.
Edukasi masyarakat tentang pertanian organik mulai dari anak-anak dan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, pertanian ini sebenarnya dapat dibudidayakan di halaman rumah.
e. Praktik pemberantasan hama
Tahapa terakhir dalam rangkan edukasi masyarakat, yaitu mereka harus pula kita ajarkan cara memberantas hama penyakit lewat penggunaan pestisida organik. Langkah awalnya kita lakukan dengan mengajarkan cara membuat pestisida alami itu, apa bahan baku utamanya.
Bagian ini sudah saya ulas rinci pada artikel saya yang lain tentang tajuk cara membuat pestisida alami yang efektif, silahkan menuju ke TKP ya.
Itulah rangkaian tahap-tahap proses edukasi masyarakat, semoga ada manfaatnya