Pasar saham menurut sejarahnya sudah ada sejak tahun 1400 atau abad ke 15 silam. Akan tetapi perdagangan saham modern pertama terjadi di negeri kincir angin Amsterdam Belanda pada tahun 1611.
Saat ini, di dunia yang sangat digital, hampir semua kegiatan manusia dapat dilakukan melalui aplikasi yang ada di ponsel pintar mereka, seperti melakukan transaksi saham.
Di pasar saham, Anda dapat melakukan transaksi surat berharga dengan menekan tombol buy, sell, dan hold. Sekarang transaksi jauh lebih mudah dilakukan, meskipun masih memerlukan perantara seperti manajer investasi di perusahaan sekuritas atau broker.
Semua informasi tentang saham dapat ditemukan di internet, termasuk berita, analisis, dan tutorial media sosial.
Selama bertahun-tahun, pasar saham memainkan peran yang signifikan dalam menggerakkan perekonomian melalui aktivitas perusahaan.
Suatu perusahaan yang sudah terdaftar di bursa saham memiliki peluang mengembangkan bisnisnya melalui instrumen sahamnya. Hal itu merupakan media buat perusahaan mengumpulkan modal publik.
Jejak sejarah Pasar Saham
Jika kita melihat ke belakang, perdagangan pasar saham sebenarnya dimulai pada tahun 1400-an sebagaimana saya katakan diawal. Namun pertama kali mulai sesi perdagangannya secara modern di Amsterdam, Belanda, pada tahun 1611.
Mungkin perusahaan pertama di dunia yang go public dan berani menjual sahamnya ke publik adalah Perusahaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Kemudian, 1 abad sesudahnya pada tahun 1790-an, sekelompok pedagang dari Barat membuat Perjanjian Buttonwood di jalan wall street Amerika Seriat.
Isi perjanjian ini ialah mereka setiap hari akan bertemu guna bertransaksi jual beli saham. Belakangan perjanjian tersebut telah berkontribusi pada pembentukan New York Stock Exchange (NYSE), salah satu pasar saham terbesar di dunia.
Pasar saham Amerika Serikat
The Dow Jones Industrial Average (DJIA) terbentuk pada tahun 1896. DJIA adalah indeks pasar saham yang didirikan oleh Charles Dow, pendiri Dow Jones & Company dan editor The Wall Street Journal.
DJIA Ini digunakan untuk mengukur kinerja saham Amerika Serikat, dengan nilainya mewakili harga saham dari 30 perusahaan terkemuka.
Pada tahun 1923, Henry Barnum Poor mendirikan versi pertama dari indeks saham lainnya, S&P 500, melalui perusahaannya Poor’s Publishing.
Indeks saham ini menampilkan profile portofolio 500 perusahaan Amerika Serikat pada berbagai macam sektor industri .
Setelah Bursa Nasdaq berdiri tahun 1971 melalui peran Nasdaq, Inc. Emiten sebagai insiatornya. Indeks nasdaq terdiri dari berbagai perusahaan dari berbagai industri yang berbasis teknologi. Microsoft, Google, Amazon, merupakan beberapa perusahaan terkemuka yang sudah mengikuti indeks nasdaq ini.
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar saham terkenal di Indonesia, hasil merger dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada 1 Desember 2007.
Keputusan pemerintah mengabungkan BEJ dan BES itu , sebab kedua pasar itu memiliki ranah fungsi yang berbeda. BEJ melakukan transaksi dalam perdagangan saham sedangkan BES menjadi pasar obligasi dan turunannya.
Oleh sebab itu demi efektivitas operasionalnya, kedua pasar itu menurut kacamata pemerintah harus merger di bawah bendera bursa efek indonesia.
Namun, pasar saham Indonesia sendiri sudah ada sebelum kemerdekaan, yaitu Bursa Efek Jakarta pada tahun 1912 di Batavia (Jakarta). Bursa ini didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan Pemerintah VOC sendiri.
Keanggotan Bursa Efek indonesa
Bursa efek ini mempunyai anggota yaitu semua perusahaan yang sudah mengantongi ijin usaha dari Bapepam-LK dan pengelola bursa efek indonesia.
Dengan begitu perusahaan itu sudah mempunyai hak buat menggunakan sistem dan sarana yang tersedia di lantai bursa saham.