penyakit tanaman organik

PENYAKIT TANAMAN: ANCAMAN BUDIDAYA ORGANIK

Posted on

Penyakit tanaman  menjadi momok menakutkan dalam dunia pertanian, termasuk dalam sistem  budidaya tanaman organik . Meskipun tanaman organik terkenal lebih sehat, lingkungan di sekitarnya tetap dapat mendukung munculnya berbagai **penyakit tanaman** yang merugikan.

Setiap jenis tanaman memiliki ancaman penyakit yang berbeda. Namun, beberapa  penyakit tanaman  juga bisa menyerang berbagai jenis tanaman secara bersamaan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit ini akan menurunkan kualitas hasil panen, bahkan membuat tanaman mati sebelum masa panen tiba.

 Mengapa Penyakit Tanaman Bisa Muncul?

Dalam praktik  budidaya tanaman organik , serangan  penyakit tanaman  menjadi hal yang wajar. Lingkungan pertanian terbuka memungkinkan bakteri, jamur, dan virus tumbuh subur, terutama saat cuaca ekstrem atau kondisi tanah tidak optimal.

Secara umum,  penyakit tanaman  terbagi menjadi tiga penyebab utama, yaitu bakteri, jamur, dan virus. Berikut penjelasannya:

1. Penyakit  Akibat Bakteri

Bakteri menjadi penyebab utama  penyakit  pada pertanian organik. Bakteri menyerang jaringan tanaman melalui luka yang muncul saat pemangkasan, serangan hama, atau akibat cuaca ekstrem.

Beberapa sampel penyakit dengan sumber penyebab dari bakteri, yaitu:

  • Hawar Daun (Leaf Blight)
    Penyakit ini berasal dari bakteri *Xanthomonas oryzae*. Gejalan yang muncul dapat dilihat pada  daun yang mengering dengan warnanya menjadi cokelat. Penyakit ini umum menyerang padi dan jagung.
  •  Aster Kuning (Aster Yellows
    ini disebabkan oleh *Phytoplasma asteris*, organisme hasil persilangan antara bakteri dan virus. Vektor pembawanya adalah wereng. Gejala awalnya daun muda tanaman berubah jadi kuning dan tanaman tampaknya tidak sehat. Sayuran dan bunga sangat rentan terhadap serangan ini, terutama saat musim panas.

2. Penyakit Tanaman Akibat Jamur

Jamur menjadi sumber sebab munculnya penyakit tanaman  dengan gejala nekrosis, tandanya   jaringan tanaman berubah menjadi  bercak hitam, daunnya kisut serta munculnya kutil.

Contoh  penyakit  akibat jamur meliputi:

  •  Layu Fusarium
    Tanaman seperti tomat dan cabai kerap terkena penyakit ini. Jamur *Fusarium oxysporum* membuat tanaman layu mendadak. Akarnya menampakkan bercak putih. Infeksi ini sering muncul di musim hujan.
  •  Embun Tepung (Powdery Mildew)
    Jamur dari golongan *Ascomycota* menimbulkan bercak putih menyerupai tepung. Tanaman mentimun, anggur, dan bawang-bawangan sering menjadi korbannya. Serangan ini menurunkan produktivitas tanaman secara drastis.
  •  Akar Gada
    Berdasarkan jurnal penelitian IPB oleh Teguh Pratama dkk (2016), penyakit ini menyerang tanaman keluarga kubis, seperti pakcoy, sawi, dan brokoli. Akar tanaman membengkak seperti gada, menyebabkan tanaman layu seperti kekurangan air.

3. Penyakit Tanaman Akibat Virus

Meskipun jarang, **penyakit tanaman** yang disebabkan virus tetap mengancam budidaya organik. Virus sulit diberantas dan tanaman yang terinfeksi umumnya tidak bisa diselamatkan.

Beberapa penyakit tanamankarena virus antara lain:

  • Mosaic Virus
    Virus ini menyerang mentimun, jagung, dan cabai. Gejalanya berupa daun bercak tidak merata dan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
  • Spindle Tuber (Umbi Kentang)
    Tanaman kentang yang terinfeksi akan memiliki daun menggulung dan umbi berbentuk kecil serta tidak normal. Serangan ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi petani kentang.

Cara Menanggulangi Penyakit Tanaman secara Efektif

Menanggulanginya  sumb sangat bergantung pada penyebab infeksinya. Berikut cara yang bisa diterapkan:

  • Untuk   Akibat Bakteri:
    Lakukan sterilisasi benih dengan air panas (60°C), solarisasi tanah, dan semprotkan bakteri baik seperti *Bacillus subtilis* untuk melawan infeksi.
  • Untuk   Akibat Jamur:
    Gunakan fungisida biologis (BCA), lakukan rotasi tanaman secara berkala, dan pilih bibit yang sehat agar lebih tahan terhadap serangan jamur.
  • Untuk  Akibat Virus:
    Cabut dan musnahkan tanaman yang sudah terinfeksi. Bila masih memungkinkan, karantina tanaman yang sehat untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.

Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan

Dengan memahami jenis dan penyebab  penyakitnya, petani bisa lebih sigap dalam mengambil langkah pencegahan. Gunakan pestisida nabati alami dan jaga kebersihan lahan agar sumber penyakit tanaman** tidak berkembang biak. Anda juga dapat membaca artikel saya sebelumnya mengenai cara membuat pestisida nabati dari bahan organik.

Ingat, budidaya tanaman organik bukan berarti bebas dari ancaman. Namun, dengan penanganan tepat, Anda bisa menjaga hasil panen tetap optimal meski menghadapi berbagai jenis  penyakit.

Gravatar Image
Manusia sederhana yang suka akan segala macam tantangan

Tinggalkan Balasan

Alamat e-mel anda tidak akan disiarkan. Medan diperlukan ditanda dengan *