Memilih benih unggul untuk tanaman organik merupakan langkah krusial yang tidak boleh diabaikan jika Anda menginginkan panen yang maksimal. Mengapa demikian? Karena lebih dari 50% keberhasilan bercocok tanam sangat ditentukan oleh kualitas benih yang Anda gunakan. Hal lainnya dipengaruhi oleh pupuk yang diberikan, sistem irigasinya pengendalian hama serta teknik budidaya lainnya.
Walaupun sarana produksi pertanian lainnya sudah memadai, benih yang bermutu rendah tetap akan menghasilkan panen yang rendah pula. Hal ini ditegaskan oleh Ir. Sarjiyah, MS—dosen Agroteknologi di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta—dalam salah satu seminar pertanian.
Benih Unggul Terbukti Meningkatkan Produksi
Penelitian terbaru juga memperkuat pernyataan tersebut. Dalam Jurnal Agribisnis Indonesia (Volume 10, No. 2, 2022), Santi Sulistya Nugraheni dan timnya mengungkap bahwa penggunaan benih unggul bersertifikat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan efisiensi teknis dalam usaha tani kentang.
Dengan begitu, memilih benih unggul bukan hanya soal preferensi, tapi sebuah keputusan strategis untuk masa depan pertanian yang sehat dan produktif.
Tips Memilih Benih Unggul
Agar tidak salah langkah, berikut adalah beberapa kriteria penting dalam memilih benih unggul berdasarkan pengalaman lapangan dan praktik pertanian organik:
1. Sesuai dengan Lingkungan Tumbuh
Ciri utama benih unggul adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Setiap varietas tanaman memiliki kecocokan tersendiri dengan kondisi iklim dan ketinggian lahan. Misalnya, kubis pada awalnya hanya cocok ditanam di dataran tinggi. Namun berkat hasil penelitian, kini tersedia varietas benih kubis buat dataran rendah yang bisa tumbuh maksimal meski ada di ketinggian minim.
Pabrikan seperti Panah Merah telah membuat berbagai varian benih unggul yang cocok buat wilayah lokal petani Indonesia. Tentu saja, penggunaannya harus diimbangi dengan pemupukan alami, pestisida nabati, dan penanaman refugia untuk menjaga ekosistem pertanian.
2. Tahan Terhadap Hama dan Penyakit
Benih unggul tanaman organik umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap serangan hama dan penyakit. Ketahanan ini membantu tanaman tumbuh optimal tanpa banyak gangguan, sehingga kebutuhan akan pestisida sintetis dapat ditekan secara signifikan.
Tanaman yang tumbuh dari benih unggul juga lebih sehat, menyerap nutrisi dengan maksimal, dan menghasilkan produk pertanian yang bernilai gizi tinggi tanpa kontaminasi bahan kimia berbahaya.
Hal ini tentu sangat sejalan dengan prinsip pertanian organik yang menolak penggunaan bahan sintetis.
3. Memiliki Label dan Sertifikat Resmi
Jangan pernah sekalipun abaikan untuk melihat label dan sertifikat ketika membeli benih. Label resmi dari instansi pemerintah menunjukkan bahwa benih tersebut telah melewati proses pengujian ketat, termasuk daya tumbuh dan viabilitasnya.
Label juga memuat informasi penting seperti masa kadaluarsa benih. Memastikan benih masih aktif adalah hal vital agar proses penanaman berjalan lancar tanpa hambatan dari awal.
4. Produktif dan Cepat Berbuah
Semua petani tentu berkeinginan agar tanaman bisa cepat berbuah serta menghasilkan panen lebih awal. Oleh karena itu, pilihlah benih yang berasal dari hasil okulasi atau teknologi pemuliaan modern.
Untuk tanaman buah-buahan, benih hasil okulasi terbukti cepat berbuah. Sementara itu, untuk hortikultura dan tanaman pangan, gunakan benih bersertifikat agar hasil panen lebih konsisten dan berkualitas tinggi.
Penutup:
Pemilihan benih unggul merupakan langkah awal yang akan menentukan arah keberhasilan Anda dalam budidaya tanaman organik. Dengan pemilihan benih yang tepat, kita bisa memperoleh panen melimpah, tanaman bisa sehat, dan keberlanjutan pertanian dapat terjaga.
Jangan asal memilih. Perhatikan kualitas, daya tahan, adaptasi lingkungan, serta legalitas benih yang akan digunakan. Dengan begitu, hasil pertanian Anda tidak hanya lebih baik secara kuantitas, tapi juga lebih aman untuk dikonsumsi.
