Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang paling digemari para petani, sebab mudah dibuat dan bahan-bahannya gampang ditemukan di sekitar kita.
Pupuk kompos sekarang menjadi komoditi yang sangat dicari, jadi tidak mengherankan bahwa ada beberapa toko swalayan yang sudah menjualnya.
Jenis pupuk organik yang dibuat dari penguraian berbagai jenis bahan organik disebut pupuk kompos. Pupuk kompos ini sangat populer karena memiliki banyak manfaat.
1. Hemat uang
Jarang sekali ada biaya untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk kompos karena bahan utamanya adalah limbah organik.
2. Mengoptimalkan mekanika tanah
Tanah yang selalu ditanami secara perlahan teksturnya akan berpasir sehingga tanah itu sudah tidak bisa lagi menyimpan air lagi. Akibatnya, air akan terbawa oleh hujan, menyebabkan tumbuhan yang hidup di atasnya mudah roboh.
Pupuk kompos akan mengatasi masalah seperti begini dengan meningkatkan daya ikat tanah sehingga air tidak menghanyutkan unsur hara tanah yang ada
3. Memperbaiki sifat kimia dan fisika tanah
Ciri fisik tanah yang sudah rusak dapat menunjukkan ciri lain dari tanah yang sudah rusak. Banyak semut merah biasanya hidup dan sudah berbentuk butiran pasir. Selain itu, tanaman akan terlihat kehilangan kehidupan dan daunnya menguning.
Dengan menggunakan pupuk kompos, kondisi tanah dapat diperbaiki seperti berikut: derajat keasaman tanah akan kembali stabil antara 4 dan 7, dan struktur tanah akan
Di dunia pertanian kontemporer, metode pembuatan pupuk organik melalui pengomposan bukan barang baru lagi. Seperti yang ditunjukkan oleh catatan sejarah, praktik ini telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.
a. Latar belakang pupuk kompos
Pertanian dengan bahan-bahan organik sudah digunakan sejak zaman Batu. Ada bukti dari arkeologi kepulauan Inggris yang menunjukkan bahwa Skotlandia telah menggunakan kompos untuk pertanian skala kecil sejak 12.000 tahun lalu.
Menurut nationalgeographic.grid.id, para petani masa itu ditanam langsung di lokasi pertanian. Maksudnya, ketika mengolah suatu lahan tanah, bahan-bahan organik ikut juga dibenamkan ke dalam tanah. Oleh karena itu, pupuk kompos tidak dibuat di tempat tertentu dan baru dipindahkan ke lahan saat akan digunakan, tidak seperti metode pengomposan modern.
Satu set gerabah tanah liat yang diukir selama Dinasti Akkadia, yang berlangsung antara tahun 2320 SM dan 2120 SM, menunjukkan catatan sejarah yang diduga terkait dengan pengomposan. Lokasi Akkade adalah di Mesopotamia, sekarang Irak,
Hasil analisis geo-arkeologi yang dilakukan oleh Erika Guttmann, seorang dosen Departemen Arkeologi Universitas Reading di Inggris dan Skotlandia, menunjukkan bahwa ada bukti tentang praktik pengomposan di Skotlandia pada zaman neolitik, Perunggu, dan Zaman Besi.
Erika menunjukkan hasil pemeriksaan tanahnya yang menunjukkan bahwa tanah itu mengandung abu, sisa-sisa sayuran, kotoran ternak, dan bahan organik lainnya.
b. Teknik untuk membuat pupuk kompos
Membuat pupuk kompos yang baik dapat dilakukan dengan berbagai cara.
1. Teknik bokashi
Metode bokashi adalah metode pembuatan pupuk organik berbentuk padat yang menggunakan kotoran hewan atau limbah tumbuhan. Ciri utama metode ini adalah menggunakan mikroorganisme seperti EM4 selain menggunakan kotoran hewan dan limbah tumbuhan. Tujuan dari metode ini adalah agar bahan organik dapat diuraikan lebih cepat sekitar 14 hari setelah pengomposan.
2. Takarakura
Metode kedua adalah salah satu metode pembuatan pupuk kompos yang paling cocok untuk skala rumah tangga, terutama bagi mereka yang memiliki lahan rumah yang tidak begitu luas.
Bahan-bahan yang dipakai buat membuat pupuk bokashi tetaplah sama. Tempat yang digunakan untuk membuat pupuk kompos berbeda dengan menggunakan keranjang yang dilapisi kertas di dalamnya. Keranjang ini diistilahkan dengan sebutan keranjang takakura karena nama penemunya, orang Jepang bernama Koji Takakura.
3. Kompost Windrow
Banyak orang menggunakan metode ini untuk mengolah limbah rumah tangga. Sebagian besar, limbah ini dibiarkan pada aliran udara terbuka sebelum dipercik dan dicampur dengan bakteri anaerob. Aliran udara ini ditujukan buat mempercepat proses menguraikan oleh bakteri.
4. Berkeley
Metode berikut menggunakan dua jenis bahan dasar dengan rasio 2 banding 1. Bahan yang kaya selulosa dan bahan yang kaya nitrogen masing-masing terdiri dari dua bagian, sedangkan bahan yang kaya nitrogen terdiri dari satu bagian.
Kedua bahan organik itu akan disusun secara berlapis dan bergantian berdasarkan jenis bahannya. Suhu dalam tumpukan bahan akan naik selama dua hingga tiga hari, lalu segera dibalik. Pada hari yang kesepuluh, suhu mulai turun dan bahan organik berubah warna menjadi coklat gelap. Pupuk itu sudah siap digunakan dua minggu kemudian.
5. Komposit vermikulit
Metode kelima proses menggunakan cacing tanah untuk menguraikan bahan organik untuk membuat pupuk kompos. Oleh karena itu, cacing diletakkan pada kotak kayu atau plastik bersama dengan bahan organik. Seandainya cacing yang dipakai suma sedikit sedangkan bahan organiknya cukup melimpah, maka langkah awal dilakukan ialah terlebih dahulu memperbanyak cacing. Sesudah cacing itu banyak baru dilanjutkan pada proses pengomposan.
6. Bengaluru
Sebenarnya, metode ini cenderung lebih alami karena bahan organik berada dalam sebuah lubang dan ditutup tanah. Jadi, setelah bahan organik disusun dan ditutupi dengan tanah, proses penyiraman dimulai. Selama delapan hingga sepuluh hari, pengomposan akan dilakukan secara aerob. Setelah itu, penyiraman akan dikurangi untuk membuat pengomposan semi-aerob. Pukup kompos dapat digunakan setelah sekitar enam hingga delapan bulan.
7. Metode Heat and Trench
Teknik ketujuh menggunakan timbunan tanah. Pertama, lubang digali sedalam 50 hingga 75 cm dengan panjang 2 meter. Tanah yang telah digali sebelumnya diletakkan di sekitar lubang dan dipadatkan hingga tingginya sama dengan lubang.
Tutup lubang itu dengan campuran bahan organik (kotoran hewan dan limbah tumbuhan) hingga bagian atas. Ini memungkinkan sebagian bahan organik berada di bawah permukaan tanah dan sebagian lainnya berada di atasnya.
8. Save paneling cost
Untuk metode pengomposan ini, bahan utamanya adalah sisa makanan, sampah organik rumah, atau sampah dari pasar. Semua bahan dicampur dan ditumpuk di atas sebuah kotak berukuran sekitar delapan meter panjang, empat meter lebar, dan empat meter tinggi. Pada bagian atasnya, timbunan abu diletakkan, dan kemudian disiram dengan kotoran ternak.
Ini adalah delapan metode untuk membuat pupuk kompos; silahkan pilih yang paling mudah dan murah bagi Anda.