Hidroponik merupakan suatu teknik menanamn yang paling cocok dan menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang mempunyai lahan sempit atau terbatas.
Apa sebenarnya teknik hidroponik?
Metode untuk menanam hidroponik
Menanam secara hidroponik ialah metode menanam kontemporer dengan tidak memakai media tanah sama sekali seperti layaknya dilakukan pada metode menanam tradisional.
Sebaliknya, metode menanam hidropronik menggunakan larutan hara larut dalam air daripada media tanah. Cairan i ini diberikan langsung ke akar tanaman. Akibatnya, tanaman dapat berkembang dengan cepat dan menghasilkan banyak hasil.
Sebagai referensi dari tulisan Garsinia Lestari berjudul berkebun hidroponik di rumah, yang dapat ditemukan di https://perpus.alkautsar.web.id, sistem menanam hidroponik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang agronomis dari universitas California, W.F. Gericke, lewat uji cobanya.
Dalam penelitian (2006) Lonardy, “Responsi Tanaman Tomat Terhadap Suplai Senyawa Nitrogen” (Universitas Tadulako, Palu), sistem hidroponik tidak mengenal musim dan jarang memerlukan lahan yang luas untuk menghasilkan tingkat produktivitas yang sama seperti kultur tanah.
Seperti pendapat Lonardy sebelumnya, metode hidroponik memiliki banyak keuntungan, seperti yang diakui di berbagai literatur jurnal penelitian. Selain itu, pengawasannya mudah, hemat biaya, dan memungkinkan pengendalian hama dilakukan dengan cepat.
6 keuntungan menanam hidroponik?
1. Pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih banyak hasil:
Metode menanam hidroponik memungkinkan tanaman untuk berkembang dan tumbuh hingga 20% lebih cepat daripada metode menanam dengan media tanah. Pemberian cairan yang mengandung unsur hara langsung ke akar tanaman mempercepat pertumbuhan.
2. Efisiensi Area:
Karena akar tanaman tidak menyebar ke mana-mana untuk mencari hara makro dan mikro, sistem hidroponik membutuhkan lebih sedikit lahan.
3. Perlindungan Air:
Berbeda dengan berkebun pakai tanah, sistem hidroponik menggunakan air secara efisien. Ini karena sistem menanam hidroponik memiliki siklus aliran air berulang menuju akar tanaman. Ini menunjukkan bahwa cairan bernutrisi yang digunakan tidak mengalami peningkatan volume.
4. Mengatasi Hama, Penyakit, dan Gulma:
Kebun hidroponik hampir tidak memerlukan gulma karena tidak bergantung pada tanah. Selain itu, tidak adanya tanah mengurangi risiko penyakit atau hama terkait tanah, yang membuat perawatannya lebih mudah dan kurang memerlukan tenaga kerja.
5. Tempo panen yang lebih cepat
Pada artikel yang diterbitkan dalam jurnal Agrovigor berjudul “Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakchoi”, dijelaskan bahwa metode hidroponik untuk menanam tanaman pakchoi menghasilkan hasil yang lebih cepat daripada metode konvensional.
:6 Cara Menanam Hidroponik
Dalam metode larutan bernutrisi, ada enam teknik yang berbeda, masing-masing dengan keunggulan tertentu. Yang paling umum di antaranya adalah sebagai berikut:
1. budaya dalam air (DWC),
Metode larutan bernutrisi model WDC bergantung pada larutan nutrisi kaya untuk memberikan air, oksigen, dan nutrisi secara berkelanjutan kepada akar tanaman.
2. Ebb dan Fluks,
Metode menanam hidroponik, yang sering disebut sebagai metode pasang surut, menggunakan pengatur waktu untuk pemberian nutrisi. Dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal teknik pertanian Lampung, penjelasan ini diberikan oleh Buli delya et al. dengan judul “Rancang bangun sistem hidopronik pasang surut otomatis untuk budidaya tanaman cabai.”
3. Breaking,
Karena tanpa bergerak, metode penanaman hirdoponik ini disebut sistem pasif.
Sebuah sumbu, seperti sumbu kompor, kain flanel, atau bahan lainnya, dapat digunakan untuk menarik larutan nutrisi ke tanaman.
Sebagian besar, wadah yang digunakan adalah jerigen minyak bekas atau botol plastik minuman mineral. Karena biayanya terjangkau, bahkan tanpa biaya sama sekali, saya sarankan Anda mencobanya.
4. Spray
Model drip ini dalam metode menanam hidroponik menggunakan tetesan larutan nutrisi melalui selang yang dipasang dengan timer dan digantung tepat ke akar tumbuhan. Intinya, jika Anda ingin menanam metode larutan bernutrisi dengan sistem drip, Anda harus memiliki sistem irigasi tetes.
5. organik,
Menanam metode larutan bernutrisi aeroponic adalah metode yang agak unik. Akar tanaman dibiarkan menggantung di udara terbuka dengan kelembaban yang cukup. Proses memberikan nutrisi melalui semprotan di pipa pengabutan.
Pengalaman saya sendiri dalam budidaya jamur tiram putih menunjukkan bahwa membangun instalasi pengabutan seperti ini memerlukan biaya yang signifikan dan sedikit kesulitan.
6. Teknik Film Nutrisi (NFT).
Dr. AJ Cooper dari Littlehampton, Inggris, mengembangkan metode ke-6 berikut pada akhir tahun 1960. Wadah yang digunakan adalah plastik polietilen yang dilapisi streoform di bagian dalamnya. Akibatnya, akar tumbuhan akan hidup di atas stereoform dan kemudian diinjeksi berulang kali oleh aliran air yang kaya nutrisi.
Syarat untuk budidaya hidroponik
Untuk berhasil dalam teknik metode larutan bernutrisi, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan utama:
- Tanaman harus panen cepat.
- Menanam hidroponik membutuhkan lahan yang tidak luas, jadi tanaman yang dipilih harus berumur pendek dan cepat panen seperti selada, pek choy, dan tanaman sayuran lainnya.
- Tanaman dengan batang pendek
- Ini berarti akar tumbuhan tidak boleh terlalu panjang sehingga sering terendam air, yang akan menyebabkan tanaman layu.
- Tanaman tidak terlalu besar.
Syarat satu ini jelas mewajibkan bahwa tumbuhan hidroponik cenderung menghasilkan sayur-sayuran daripada kayu.
Selamat menanam!