Imam Al-Bukhari sangat dihormati sebagai cendekiawan muslim hingga kini. Beliau menulis hadits Sahih Al-Bukhari semasa hidupnya, yang membuat namanya cukup terkenal di kalangan Muslim.
Siapakah sebenarnya imam al-Bukhari dalam Islam?
Keluarga Imam al-Bukhari
Nama lengkap Imam Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari. Sejarah ajaran islam sangat erat dan tidak terlepas dari kehidupan imam bukhari ini.
Dilahirkan dari keluarga ulama yang taat di Bukhara, Uzbekistan, pada 13 Syawal 194 Hijriah (20 Juli 810 Masehi). Di masa itu, ayahnya bernama Ismail, dan ibunya bernama Fatimah.
Ayah iman bukhari bermadzhab maliki karena beliau adalah murid dari imam maliki yang paling terkenal dan ulama adli dalam fiqih. Beliau meninggal ketika bukhari masih kecil.
Imam Bukhari telah menunjukkan kemampuan menghafal hadits yang luar biasa sejak usia sepuluh tahun, dengan daya ingat yang luar biasa. Dia dapat menghafal ribuan hadits tanpa salah.
Ini adalah anugerah tak ternilai yang diberikan Allah SWT kepada imam bukhari muda, yang saat itu jarang dimiliki oleh anak-anak seusianya.
Masa Sekolah imam bukhari
Imam al-Bukhari sangat tekun dalam belajar, dan ia belajar dari banyak guru di banyak kota, seperti Bukhara, Mekkah, Kufa, Medinah, dan Baghdad.
Ia belajar tafsir al-quran, hukum islam (figh), aqidah, sejarah, bahasa Arab, dan hadits.
Imam Bukhari dapat belajar dari banyak guru di banyak kota seperti Bukhara, Kufah, Mekah, Madinah, dan Baghdad karena otaknya yang cerdas.
Dalam buku Hanif Lutfi, Lc.MA yang berjudul Biografi Imam Bukhari, dia menyebutkan beberapa guru ahli hadits imam Bukhari yang dia pelajari. Berikut beberapa di antaranya:
1. Mekkah
Abu al-walid Ahmad, Abdullah bin Yazid, Ismail bin Salim, dan Abu Bakar Al-Humaidi adalah beberapa orang yang belajar bersama Imam Bukhari di kota ini.
2. Medinah
Ibrahim bin al-mundzir al-hazami, Yahya bin Qadzah, Mutharrif bin Abdulah, Abu sabit Muhammad, dan Abdul Aziz bin Abdilah adalah gurunya.
3. Baghdad.
Muhammad bin Isa, Muhammad bin Sabik, dan Ahmad bin Hambal adalah gurunya.
Berburu hadits imam Bukhari
Sahih Bukhari, kumpulan hadits lengkap yang disebut sebagai al-jami al-musnad as-shahih al-mukhtasar min umur rasulilahwa sunanih wa ayyamih, adalah karya monumental paling terkenal dari imam Bukhari.
Sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Misbah tahun 2020 menyebutkan bahwa syekh Ishag, guru imam Bukhari, sebenarnya adalah sumber ide untuk menyusun kitab Sahih Al-Bukhari.
Guru Bukhari mengatakan bahwa Anda harus membaca buku khusus yang berisi sunnah rasululah yang sahih.
Selama kurang lebih 16 tahun, imam al-bukhari mulai memburu hadits ke berbagai tempat atas anjuran sang guru inilah.
Menariknya, selama memburu hadits, dia tidak sembarangan. Berdasarkan sanadnya, imam al-bukhari menetapkan standar. Ciri-cirinya termasuk pertemuan langsung antara yang menceritakan hadits dan pengajarnya, serta pertemuan antara pengajar dan orang-orang sebelumnya hingga berakhir pada Nabi Muhammad SAW.
Orang-orang yang terlibat dalam cerita hadits juga harus memiliki sifat mulia, jujur, adil, teliti, dan telah berguru pada seseorang untuk waktu yang lama.
Meskipun memenuhi dua persyaratan, imam Bukhari mengatakan kepada muridnya bahwa dia selalu melakukan sholah istikharah sebelum menulis sebuah hadits dalam kitabnya untuk memastikan bahwa hadits itu benar.
Kitab Sahih al-Bukhari terdiri dari sembilan volume dan berisi lebih dari 7000 hadits sahih. Proses mengumpulkannya dilakukannya hampir sepanjang hidupnya, dan itu cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Imam Bukhari selalu memburu sebuah hadits nabi Muhammad SAW, meskipun itu jauh. Ironisnya, dia mengalami kesulitan selama beberapa tahun terakhir sebelum meninggal karena dia difitnah selama penyusunan hadits itu.
Dalam usia 60 tahun, Imam bukhari meninggal di wilayah Khartank Uzbekistan pada malam idul fitri 1 Syawal 256 Hijiriah (870 Masehi).
