SEJARAH PENYUSUNAN AL-QURAN, LENGKAP

Posted on

Sejarah penyusunan al-quran melewati periode yang sangat panjang di dua masa kekhalifaan. Sebagai umat muslim harus mengetahui persis sejarah bagaimana   penyusunan al-quran berlangsung. Ini dapat membantu mereka memahami seluk beluk asal-usul al-quran yang mereka baca.

Apalagi isi al-quran itu sendiri merupakan pedoman inti ajaran islam yang menuntun umat muslim untuk bersikap dan berperilaku  yang seharusnya.

Menurut beberapa sumber, para ulama berpendapat bahwa penyusunan al-quran dimulai pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup. Namun, al-quran saat ituibelum ada yang membukukannya   dalam bentuk kitab.

Alasannya adalah bahwa wahyu Allah SWT belum selesai diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada saat itu. Butuh dua puluh dua tahun hingga wahyu itu selesai diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan kemudian muncul gagasan untuk mengubahnya menjadi kitab suci Al-Quran seperti yang ada sekarang.

Wahyu Allah SWT hanya tercatat pada tulang, pelepah kurma, daun lontar, dan media tulang di mana-mana. Rasulullah  menugaskan Ali Bin abi Thalib,  Zaid bin Tsabit,  Muawiyah bin Abu Sufyan serta Ubay bin Ka’ab untuk membuat catatan semua wahyu   yang sudah turun dari Allah SWT.

Al-Quran Mulai Disusun t

Sejarah mulainya penyusunan mushaf al-quran oleh para sahabat nabi Muhamad SAW  sesaat sesudah nabi meninggal.  tepatnya pada saat pemerintahan Abu Bakar berlangsung.

Akibat adanya perang Yamamah kala itu telah memicu sebuah ide untuk menyusun  wahyu Allah SWT yang hapalannya banyak berserakan pada sahabat nabi.

Dalam perang itu, banyak sahabat yang menghafal Al-Quran syahid selama perang, jadi sebagian dari mereka khawatir ayat Al-Quran akan hilang.

Umar bin Khattab menyampaikan situasi perang ini  kepada Abu Bakar  dan beliau menyarankan untuk segera menyusun Al-Quran menjadi sebuah kitab suci kaum muslimin.

Sayangnya, Abu Bakar masih menolaknya sebab ia meyakini bahwa Rasulullah seandainya masih hidup  tidak melakukan atau mengizinkannya.

Namun pada akhirnya Abu Bakar   menyetujui usulan umar bin khatab  setelah lewat beberapa waktu. Lalu  ia mengundang Zaid bin Tsabit dan segera mengangkatnya menjadi  ketua pelaksana. Meskipun awalnya menentang gagasan tersebut, Zaid, seperti Abu Bakar, akhirnya menyetujuinya.

Mengumpulkan Al-Quran adalah tugas yang berat. Karena itu, Zaid menerima bantuan dari banyak teman untuk menyelesaikannya. Mereka berusaha untuk mengumpulkan lembaran Al-Quran yang tersebar di berbagai media dan lokasi. Sebelum ia meninggal, ia menyerahkan kumpulan  lembaran al-quran   itu  pada Abu Bakar.

Sesudah  Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab menjadi penerus  khalifah berikutnya. Saat itu kumpulan lembaran al-al-quran umar serahkan pada putrinya  Hafshah binti Umar bin Khattab yang tak lain istri  Rasulullah.

Historia Mushaf Usmani

Hudzaifah merupakan seorang sahabat nabi, kala itu mengunjungi Utsman saat masih memerintah. Ia banyak bercerita   keadaan umat Islamyang sukaberselisih tentang bacaan Al-Quran.

Oleh sebab masalah ini, Utsman membuat keputusan dan  menginstruksikan  Hafshah agar membawa  lembaran Al-Quran yang tersimpan pada Hafshah binti Umar bin Khattab.

Selanjutnya, lembaran itu Utsman serahkan  pada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Ibnu Abbas, serta  Abdullah bin Haris. Mereka ini mendapat tugas menyalin kembali lembaran itu  menjadi satu kitab yang utuh.

Hasil salinan itulah  menjadi kitab suci Al-Quran dengan istilah mushaf   Usmani yang hingga abad 21 ini terus umat muslim seluruh dunia pergunakan.

Gravatar Image
Manusia sederhana yang suka akan segala macam tantangan

Tinggalkan Balasan

Alamat e-mel anda tidak akan disiarkan. Medan diperlukan ditanda dengan *